Tuesday, July 1, 2014

10 Makanan yang Atasi Detak Jantung Cepat

Di antara banyaknya gangguan jantung yang ada, serangan jantung merupakan hal terburuk yang dapat terjadi. Detak jantung cepat (tarkikardia) merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risikonya.

Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya ketika kita melakukan aktivitas fisik seperti berlari, jogging, berjalan cepat, dan lain-lain. Namun, saat selesai berolahraga dan beristirahat jantung tetap berdetak kencang, maka Anda perlu waspada. 

Kendati demikian, Anda tidak perlu panik jika mengalaminya. Konsultasikan pada pakar kesehatan jantung untuk mengurangi kecepatan detak jantung Anda. Di samping itu, konsumsi pula makanan-makanan yang mampu mengurangi detak jantung berikut ini.

1. Tahu
Tahu merupakan bahan pangan yang kaya akan kalsium dan vitamin sehingga baik untuk kesehatan jantung. Tak hanya itu, tahu juga baik bagi Anda yang ingin mengurangi berat badan.

2. Pisang
Pisang kaya akan potasium. Mineral ini sangat efektif dalam mengurangi kecepatan detak jantung.

3. Kismis
Kismis juga mengandung potasium tinggi, tetapi rendah sodium. Kismis merupakan salah satu makanan terbaik yang mampu mengobati tarkikardia secara alami.

4. Bayam
Sayuran berdaun hijau seperti bayam kaya akan magnesium. Kekurangan magnesium diketahui sebagai salah satu penyebab tingginya detak jantung dan gangguan jantung lainnya. Maka konsumsi bayam teratur bisa membantu mengatasinya.

5. Almond
Kacang satu ini mengandung antioksidan dan vitamin yang mencegah penyakit jantung dengan mengurangi kadar kolesterol "jahat" dalam tubuh. Almond juga mampu mengontrol nafsu makan sehingga mendapat predikat camilan paling sehat.

6. Susu
Kekurangan kalsium merupakan salah satu penyebab tarkikardia. Oleh karena itu, kandungan kalsium tinggi pada susu bisa jadi solusinya. 

7. Bawang putih
Bawang putih baik bagi kesehatan jantung, terutama dalam hal mencegah penyumbatan pada pembuluh darah. Ini karena bawang putih mampu mengurangi kadar kolesterol "jahat" dalam tubuh. Bawang putih juga kaya antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab penuaan.

8. Tomat
Menurut sejumlah studi, tomat dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, tomat juga membantu mengurangi nyeri dada karena heartburn.

9. Alpukat
Potasium digunakan tubuh untuk mengatur aliran listrik di seluruh tubuh, termasuk di jantung. Alpukat kaya akan potasium sehingga mampu membantu jantung untuk tetap sehat.

10. Ikan
Ikan seperti tuna, salmon, atau sarden mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi sehingga baik untuk jantung. Ikan-ikan ini juga diketahui efektif untuk mengurangi detak jantung.

Sunday, June 15, 2014

Suara Degup Jantung, Indikator Kesehatan

Sepanjang hidup kita jantung berdenyut sekitar sekali setap detik dan akan lebih sering saat kita melakukan aktivitas fisik. Kita semua tentu pernah merasakan diperiksa dengan stetoskop pada dada. Namun, tahukah Anda bagaimana gema bunyi detak jantung yang didengar dokter dari alat tersebut?

Saat akan mendengarkan jantung, dokter akan menyuruh kita menghirup dan menghembuskan napas secara alami, atau dengan ritmik tertentu. Dokter akan memindahkan stetoskop dari satu tempat ke tempat lain pada dada. 

Denyut jantung yang normal mempunyai pola bunyi yang konsisten seperti "lubb" dan "dubb". Suara ini ada hubungannya dengan menutupnya katup jantung. "Lubb" diikuti jeda pendek dan "dubb" diikuti jeda lebih panjang.

Perbedaan insensitas bunyi jantung ini menjadi kunci adanya suatu penyakit yang terkait dengan jantung atau pau. Obesitas, emfisema, atau cairan sekitar jantung dapat meredam bunyi denyut jantung.

Selain itu dengan stetoskop juga dapat terdeteksi suara-suara lain. Misalnya saja suara bising jantung (murmur), akibat turbulensi selama jantung berdenyut. Tergantung lokasi dan sifat bising jantung dan hubungannya dengan suara lubb-dubb tadi, biasanya dokter dapat mengidentifikasi adanya suatu perubahan struktural pada jantung yang menjadi penyebab turbulensi itu.

Bising jantung dapat menjadi tanda adanya anemia, katup bocor, atau masalah lain. Namun, ada juga bising jantung yang tidak ada kaitannya dengan kondisi jantung, dan itu tidak membahayakan.

Sunday, June 1, 2014

Suara Degup Jantung, Indikator Kesehatan

Sepanjang hidup kita jantung berdenyut sekitar sekali setap detik dan akan lebih sering saat kita melakukan aktivitas fisik. Kita semua tentu pernah merasakan diperiksa dengan stetoskop pada dada. Namun, tahukah Anda bagaimana gema bunyi detak jantung yang didengar dokter dari alat tersebut?

Saat akan mendengarkan jantung, dokter akan menyuruh kita menghirup dan menghembuskan napas secara alami, atau dengan ritmik tertentu. Dokter akan memindahkan stetoskop dari satu tempat ke tempat lain pada dada. 

Denyut jantung yang normal mempunyai pola bunyi yang konsisten seperti "lubb" dan "dubb". Suara ini ada hubungannya dengan menutupnya katup jantung. "Lubb" diikuti jeda pendek dan "dubb" diikuti jeda lebih panjang.

Perbedaan insensitas bunyi jantung ini menjadi kunci adanya suatu penyakit yang terkait dengan jantung atau pau. Obesitas, emfisema, atau cairan sekitar jantung dapat meredam bunyi denyut jantung.

Selain itu dengan stetoskop juga dapat terdeteksi suara-suara lain. Misalnya saja suara bising jantung (murmur), akibat turbulensi selama jantung berdenyut. Tergantung lokasi dan sifat bising jantung dan hubungannya dengan suara lubb-dubb tadi, biasanya dokter dapat mengidentifikasi adanya suatu perubahan struktural pada jantung yang menjadi penyebab turbulensi itu.

Bising jantung dapat menjadi tanda adanya anemia, katup bocor, atau masalah lain. Namun, ada juga bising jantung yang tidak ada kaitannya dengan kondisi jantung, dan itu tidak membahayakan.